
Problem Solving vs Decision Making: Mana yang Harus Kamu Gunakan?
Pernah nggak sih kamu merasa bingung antara memecahkan masalah dan membuat keputusan? Kadang kita mikir, “Aku lagi nyari solusi” padahal sebenarnya yang dibutuhkan adalah keputusan. Nah, itulah pentingnya memahami perbedaan problem solving dan decision making.
Dalam artikel ini, kita bakal kupas tuntas dua keterampilan penting ini—lengkap dengan contoh nyata, tips praktis, dan cara menguasainya agar hidup dan kariermu makin mantap.
Apa Itu Problem Solving?
Problem Solving adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi terhadap suatu masalah. Intinya, kamu sedang berhadapan dengan “sesuatu yang salah” dan berusaha memperbaikinya.
Contoh:
- Penjualan menurun drastis → kamu cari tahu penyebabnya dan merancang strategi agar naik lagi.
- Komputer lemot → kamu cari tahu kenapa, cek RAM, hard disk, virus, dll.
Langkah Umum Problem Solving:
- Mengidentifikasi masalah
- Menganalisis penyebab
- Merancang solusi
- Menerapkan solusi
- Mengevaluasi hasil
Apa Itu Decision Making?
Decision Making adalah proses memilih dari beberapa pilihan atau alternatif yang tersedia. Fokusnya bukan menyelesaikan masalah, tapi memilih jalan terbaik dari berbagai opsi.
Contoh:
- Lulus SMA dan bingung pilih jurusan kuliah.
- Memutuskan beli motor baru atau bekas.
- Tim marketing punya 3 ide kampanye, harus pilih 1 yang paling efektif.
Langkah Umum Decision Making:
- Identifikasi pilihan yang tersedia
- Kumpulkan informasi
- Evaluasi kelebihan dan kekurangan masing-masing
- Pilih opsi terbaik
- Evaluasi keputusan setelah dijalankan
Tabel Perbedaan Problem Solving vs Decision Making
Aspek | Problem Solving | Decision Making |
---|---|---|
Tujuan | Menyelesaikan masalah | Memilih opsi terbaik |
Fokus | Penyebab & solusi | Alternatif pilihan |
Situasi | Ada masalah atau gangguan | Tidak selalu ada masalah |
Langkah awal | Identifikasi masalah | Identifikasi pilihan |
Contoh umum | Mengatasi server down | Memilih vendor IT terbaik |
Hubungan Keduanya: Saling Melengkapi
Banyak orang mengira keduanya sama. Padahal, problem solving sering kali membutuhkan decision making di dalamnya. Misalnya:
Kamu tahu penyebab penjualan turun adalah harga terlalu mahal. Nah, kamu harus memutuskan: turunkan harga, tambah promo, atau buat bundling. Di sinilah decision making muncul.
Jadi, bisa dibilang:
- Problem Solving = cari akar masalah dan semua solusi yang mungkin.
- Decision Making = pilih solusi terbaik dari yang ditemukan.
Studi Kasus Nyata
1. Mahasiswa: Memilih Jurusan Kuliah
Masalah: Bingung menentukan jurusan yang cocok.
Solusi: Gunakan problem solving untuk mengidentifikasi minat, bakat, dan prospek kerja. Lalu ambil keputusan (decision making) berdasarkan hasilnya.
2. Bisnis: Penjualan Menurun
Masalah: Penjualan produk A menurun 40% dalam 3 bulan.
Solusi:
- Gunakan root cause analysis (5 Whys)
- Temukan penyebab utama (misal: harga lebih mahal dari kompetitor)
- Decision making: Pilih antara menurunkan harga, menambah promo, atau rebranding
3. Pekerja Kantoran: Overload Tugas
Masalah: Terlalu banyak pekerjaan, stres.
Solusi:
- Gunakan Eisenhower Matrix untuk memilah prioritas
- Decision making: Tentukan mana tugas yang bisa didelegasikan atau ditunda
Framework & Tools yang Bisa Digunakan
✅ Teknik Problem Solving
- 5 Whys
- Root Cause Analysis
- Fishbone Diagram (Ishikawa)
- PDCA (Plan-Do-Check-Act)
✅ Teknik Decision Making
- Eisenhower Matrix
- Pro vs Cons List
- SWOT Analysis
- DECIDE Model:
- D: Define the problem
- E: Establish criteria
- C: Consider alternatives
- I: Identify best alternative
- D: Develop plan
- E: Evaluate the decision
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari
- 🔴 Langsung lompat ke solusi tanpa pahami akar masalah
- 🔴 Terlalu banyak opsi → decision paralysis
- 🔴 Tidak melibatkan tim dalam proses
- 🔴 Terlalu cepat ambil keputusan tanpa data
Kapan Harus Menggunakan Problem Solving atau Decision Making?
Gunakan problem solving jika:
- Ada hal yang tidak berjalan sebagaimana mestinya
- Terjadi penurunan performa
- Ada keluhan dari pengguna, klien, atau sistem
Gunakan decision making jika:
- Dihadapkan pada beberapa pilihan
- Tidak ada masalah, tapi butuh arah
- Harus memilih strategi atau rencana
Ringkasan Visual
Situasi | Gunakan |
Ada masalah teknis atau proses | Problem Solving |
Harus memilih antara dua atau lebih opsi | Decision Making |
Membuat strategi pemasaran baru | Decision Making (berbasis data) |
Sistem error yang tidak diketahui sebabnya | Problem Solving |
Penutup: Latih Keduanya, Jadi Profesional Andal
Baik problem solving maupun decision making adalah soft skill yang sangat penting di era sekarang. Di dunia kerja, pendidikan, bisnis, bahkan kehidupan pribadi, kemampuan ini bisa membantumu jadi pribadi yang:
- Lebih tanggap dan adaptif
- Mampu berpikir kritis dan sistematis
- Diandalkan dalam mengambil keputusan strategis
Cobalah latih kedua skill ini secara aktif. Misalnya, ketika menghadapi kendala sehari-hari, jangan buru-buru ambil keputusan. Coba gali dulu masalahnya. Begitu juga sebaliknya—jangan terlalu lama di analisa, kadang keputusan cepat juga penting.
Semoga setelah baca artikel ini, kamu bisa lebih paham dan terampil membedakan serta menerapkan problem solving vs decision making di kehidupan nyata. 💪
Call to Action:
Yuk, mulai latihan dari sekarang! Coba tuliskan satu masalah yang kamu hadapi, lalu pecahkan dengan langkah problem solving dan akhiri dengan keputusan terbaikmu. Jangan lupa share artikel ini ke temanmu yang masih sering bingung bedain dua istilah ini 😉